PONDASI TIANG PANCANG (PILE FOUNDATION)
Pondasi tiang
pancang (pile foundation) adalah bagian dari struktur yang digunakan untuk
menerima dan mentransfer (menyalurkan) beban dari struktur atas ke tanah
penunjang yang terletak pada kedalaman tertentu. Tiang pancang bentuknya
panjang dan langsing yang menyalurkan beban ke tanah yang lebih dalam. Bahan
utama dari tiang adalah kayu, baja (steel), dan beton. Tiang pancang yang
terbuat dari bahan ini adalah dipukul, dibor atau di dongkrak ke dalam tanah dan
dihubungkan dengan pile cap (poer). Tergantung juga pada tipe tanah, material
dan karakteristik penyebaran beban tiang pancnag diklasifikasikan berbeda-beda.
Saat ini banyak teknik-teknik instalansi tiang pancang bermunculan.
Seperti tipe pondasi yang lainnya,
tujuan dari pondasi tiang adalah:
1.
Untuk menyalurkan beban pondasi ke
tanah keras
2. Untuk menahan beban vertikal, lateral, dan beban uplift.
Struktur yang
menggunakan pondasi tiang pancang apabila tanah dasar tidak mempunyai kapasitas
daya pikul yang memadai. Kalau hasil pemeriksaan tanah menunjukkan bahwa tanah
dangkal tidak stabil dan kurang keras apabila besarnya hasil estimasi penurunan
tidak dapat diterima pondasi tiang pancang dapat menjadi bahan pertimbangan.
Lebih jauh lagi, estimasi biaya dapat menjadi indicator bahwa pondasi tiang
pancang biayanya lebih murah daripada jenis pondasi yang lain dibandingkan
dengan biaya perbaikan tanah.
Dalam kasus
konstruksi berat, sepertinya bahwa kapasitas daya pikul dari tanah dangkal
tidak akan memuaskan, dan konstruksi seharusnya di bangun di atas pondasi
tiang. Tiang pancang juga digunakan untuk kondisi tanah yang normal untuk
menahan beban horizontal. Tiang pancang merupakan metode yang tepat untuk
pekerjaan diatas air, seperti jertty atau dermaga.
Penggunaan pondasi
tiang pancang sebagai pondasi bangunan apabila tanah yang berada dibawah dasar
bangunan tidak mempunyai daya dukung (bearing capacity) yang cukup untuk
memikul berat bangunan beban yang bekerja padanya (Sardjono HS, 1988). Atau
apabila tanah yang mempunyai daya dukung yang cukup untuk memikul berat
bangunan dan seluruh beban yang bekerja berada pada lapisan yang sangat dalam
dari permukaan tanah kedalaman > 8 m (Bowles, 1991). Fungsi dan kegunaan
dari pondasi tiang pancang adalah untuk memindahkan atau mentransfer
beban-beban dari konstruksi di atasnya (super struktur) ke lapisan tanah keras
yang letaknya sangat dalam.
Dalam pelaksanaan
pemancangan pada umumnya dipancangkan tegak lurus dalam tanah, tetapi ada juga
dipancangkan miring (battle pile) untuk dapat menahan gaya-gaya
horizontal yang bekerja. Hal seperti ini sering terjadi pada dermaga dimana
terdapat tekanan kesamping dari kapal dan perahu. Sudut kemiringan yang dapat
dicapai oleh tiang tergantung dari alat yang dipergunakan serta disesuaikan
pula dengan perencanaannya.
Pondasi tiang
digolongkan berdasarkan kualitas bahan material dan cara pelaksanaan. Menurut
kualitas bahan material yang digunakan, tiang pancang dibedakan menjadi empat
yaitu tiang pancang kayu, tiang pancang beton, tiang pancang baja, dan tiang
pancang composite (kayu – beton dan baja – beton).
Tiang pancang umumnya digunakan:
1.
Untuk mengangkat beban-beban konstruksi
diatas tanah kedalam atau melalui sebuah stratum/lapisan tanah. Didalam hal ini
beban vertikal dan beban lateral boleh jadi terlibat.
2. Untuk menentang gaya desakan keatas, gaya guling, seperti untuk telapak
ruangan bawah tanah dibawah bidang batas air jenuh atau untuk menopang
kaki-kaki menara terhadap guling.
3. Memampatkan endapan-endapan tak berkohesi yang bebas lepas melalui
kombinasi perpindahan isi tiang pancang dan getaran dorongan. Tiang pancang ini
dapat ditarik keluar kemudian.
4. Mengontrol lendutan/penurunan bila kaki-kaki yang tersebar atau telapak
berada pada tanah tepi atau didasari oleh sebuah lapisan yang kemampatannya
tinggi.
5. Membuat tanah dibawah pondasi mesin menjadi kaku untuk mengontrol amplitudo
getaran dan frekuensi alamiah dari sistem tersebut.
6. Sebagai faktor keamanan tambahan dibawah tumpuan jembatan dan atau pir,
khususnya jika erosi merupakan persoalan yang potensial.
7.
Dalam konstruksi lepas pantai untuk
meneruskan beban-beban diatas permukaan air melalui air dan kedalam tanah yang
mendasari air tersebut. Hal seperti ini adalah mengenai tiang pancang yang
ditanamkan sebagian dan yang terpengaruh oleh baik beban vertikal (dan tekuk)
maupun beban lateral (Bowles, 1991).
Kriteria dan jenis pemakaian tiang
pancang
Dalam perencanaan pondasi suatu konstruksi dapat
digunakan beberapa macam tipe pondasi. Pemilihan tipe pondasi yang digunakan
berdasarkan atas beberapa hal, yaitu:
§ Fungsi bangunan atas yang akan dipikul oleh pondasi tersebut;
§ Besarnya beban dan beratnya bangunan atas;
§ Kondisi tanah tempat bangunan didirikan;
§ Biaya pondasi dibandingkan dengan bangunan atas.
Kriteria pemakaian tiang pancang dipergunakan untuk suatu
pondasi bangunan sangat tergantung pada kondisi:
ü
Tanah dasar di bawah bangunan tidak
mempunyai daya dukung (misalnya pembangunan lepas pantai)
ü
Tanah dasar di bawah bangunan tidak
mampu memikul bangunan yang ada diatasnya atau tanah keras yang mampu memikul
beban tersebut jauh dari permukaan tanah
ü
Pembangunan diatas tanah yang tidak
rata
ü
Memenuhi kebutuhan untuk menahan gaya
desak keatas (uplift)
A. Penggolongan Pondasi Tiang Pancang
Pondasi tiang
pancang dapat digolongkan berdasarkan pemakaian bahan, cara tiang meneruskan
beban dan cara pemasangannya, berikut ini akan dijelaskan satu persatu.
1.
Pondasi tiang pancang
menurut pemakaian bahan dan karakteristik strukturnya
Tiang pancang dapat dibagi kedalam
beberapa kategori (Bowles, 1991) antara lain:
a. Tiang Pancang Kayu
Tiang pancang
dengan bahan material kayu dapat digunakan sebagai tiang pancang pada suatu
dermaga. Tiang pancang kayu dibuat dari batang pohon yang cabang-cabangnya
telah dipotong dengan hati-hati, biasanya diberi bahan pengawet dan didorong
dengan ujungnya yang kecil sebagai bagian yang runcing. Kadang-kadang ujungnya
yang besar didorong untuk maksud-maksud khusus, seperti dalam tanah yang sangat
lembek dimana tanah tersebut akan bergerak kembali melawan poros. Kadang kala
ujungnya runcing dilengkapi dengan sebuah sepatu pemancangan yang terbuat dari
logam bila tiang pancang harus menembus tanah keras atau tanah kerikil.
Pemakaian tiang
pancang kayu ini adalah cara tertua dalam penggunaan tiang pancang sebagai
pondasi. Tiang kayu akan tahan lama dan tidak mudah busuk apabila tiang katu
tersebut dalam keadaan selalu terendam penuh di bawah muka air tanah. Tiang
pancang dari kayu akan lebih cepat rusak atau busuk apabila dalam keadaan
kering dan basah yang selalu berganti-ganti. Sedangkan pengawetan serta
pemakaian obat-obatan pengawet untuk kayu hanya akan menunda atau memperlambat
kerusakan daripada kayu, akan tetapi tetap tidak akan dapat melindungi untuk
seterusnya. Tiang pancang kayu ini sangat cocok untuk daerah rawa dan
daerah-daerah dimana sangat banyak terdapat hutan kayu seperti daerah
Kalimantan, sehingga mudah memperoleh balok/tiang kayu yang panjang dan lurus
dengan diameter yang cukup besar untuk digunakan sebagai tiang pancang.
Persyaratan dari
tiang pancang tongkat kayu tersebut adalah : bahan kayu yang dipergunakan harus
cukup tua, berkualitas baik dan tidak cacat, contohnya kayu berlian. Semula
tiang pancang kayu harus diperiksa terlebih dahulu sebelum dipancang untuk
memastikan bahwa tiang pancang kayu tersebut memenuhi ketentuan dari bahan dan
toleransi yang diijinkan. Semua kayu lunak yang digunakan untuk tiang pancang
memerlukan pengawetan, yang harus dilaksanakan sesuai dengan AASHTO M133 – 86
dengan menggunakan instalasi peresapan bertekanan.
Bilamana instalasi
semacam ini tidak tersedia, pengawetan dengan tangki terbuka secara panas dan
dingin, harus digunakan. Beberapa kayu keras dapat digunakan tanpa pengawetan,
tetapi pada umumnya, kebutuhan untuk mengawetkan kayu keras tergantung pada
jenis kayu dan beratnya kondisi pelayanan.
Keuntungan pemakaian tiang pancang kayu
· Kekuatan tarik besar sehingga pada
waktu pengangkatan untuk pemancangan tidak menimbulkan kesulitan seperti
misalnya pada tiang pancang beton precast.
· Mudah untuk pemotongannya apabila tiang
kayu ini sudah tidak dapat masuk lagi ke dalam tanah.
· Tiang pancang kayu ini lebih baik
untuk friction pile dari pada untuk end bearing pile sebab
tegangan tekanannya relatif kecil
· Karena tiang kayu ini relatif
flexible terhadap arah horizontal dibandingkan dengan tiang-tiang pancang
selain dari kayu, maka apabila tiang ini menerima beban horizontal yang tidak
tetap, tiang pancang kayu ini akan melentur dan segera kembali ke posisi
setelah beban horizontal tersebut hilang.
Kerugian pemakaian tiang pancang kayu:
·
Karena tiang pancang ini harus selalu
terletak di bawah muka air tanah yang terendah agar dapat tahan lama, maka
kalau air tanah yang terendah itu letaknya sangat dalam, hal ini akan menambah
biaya untuk penggalian.
·
Tiang pancang yang di buat dari kayu
mempunyai umur yang relatif kecil di bandingkan dengan tiang pancang yang di
buat dari baja atau beton terutama pada daerah yang muka air tanahnya sering
naik dan turun.
·
Pada waktu pemancangan pada tanah yang
berbatu (gravel) ujung tiang pancang kayu dapat berbentuk berupa sapu
atau dapat pula ujung tiang tersebut hancur. Apabila tiang kayu tersebut kurang
lurus, maka pada waktu dipancangkan akan menyebabkan penyimpangan terhadap arah
yang telah ditentukan.
·
Tiang pancang kayu tidak tahan
terhadap benda-benda yang agresif dan jamur yang menyebabkan kebusukan.
b. Tiang Pancang Beton
1.
Precast Reinforced
Concrete Pile
Precast renforced
concrete pile adalah tiang pancang dari beton bertulang yang dicetak dan dicor
dalam acuan beton (bekisting), kemudian setelah cukup kuat lalu diangkat dan
dipancangkan. Karena tegangan tarik beton adalah kecil dan praktis dianggap
sama dengan nol, sedangkan berat sendiri dari pada beton adalah besar, maka
tiang pancang beton ini haruslah dieri penulangan-penulangan yang cukup kuat
untuk menahan momen lentur yang akan timbul pada waktu pengangkatan dan pemancangan.
Karena berat sendiri adalah besar, biasanya pancang beton ini dicetak dan dicor
di tempat pekerjaan, jadi tidak membawa kesulitan untuk transport.
Reinforced
Concrete Pile penampangnya dapat berupa lingkaran, segi empat, segi delapan
dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Keuntungan pemakaian Precast Concrete
Reinforced Pile:
·
Precast Concrete Reinforced Pile ini
mempunyai tegangan tekan yang besar, hal ini tergantung dari mutu beton yang di
gunakan.
·
Tiang pancang ini dapat di hitung
baik sebagai end bearing pile maupun friction pile.
·
Karena tiang pancang beton ini tidak
berpengaruh oleh tinggi muka air tanah seperti tiang pancang kayu, maka disini
tidak memerlukan galian tanah yang banyak untuk poernya.
·
Tiang pancang beton dapat tahan lama
sekali, serta tahan terhadap pengaruh air maupun bahan-bahan yang corrosive
asal beton dekkingnya cukup tebal untuk melindungi tulangannya.
Kerugian pemakaian Precast Concrete
Reinforced Pile
·
Karena berat sendirinya maka
transportnya akan mahal, oleh karena itu Precast reinforced concrete
pile ini di buat di lokasi pekerjaan.
·
Tiang pancang ini di pancangkan setelah
cukup keras, hal ini berarti memerlukan waktu yang lama untuk menunggu sampai
tiang beton ini dapat dipergunakan.
·
Bila memerlukan pemotongan maka dalam
pelaksanaannya akan lebih sulit dan memerlukan waktu yang lama.
·
Bila panjang tiang pancang kurang,
karena panjang dari tiang pancang ini tergantung dari pada alat pancang ( pile
driving ) yang tersedia maka untuk melakukan panyambungan adalah sukar dan
memerlukan alat penyambung khusus.
2. Precast Prestressed Concrete Pile
Precast
Prestressed Concrete Pile adalah tiang pancang dari beton prategang yang
menggunakan baja penguat dan kabel kawat sebagai gaya prategangnya.
Keuntungan pemakaian Precast prestressed
concrete pile:
ü Kapasitas beban pondasi yang dipikulnya tinggi.
ü Tiang pancang tahan terhadap karat.
ü Kemungkinan terjadinya pemancangan keras dapat terjadi.
Kerugian pemakaian Precast prestressed
concrete pile:
ü
Pondasi tiang pancang sukar untuk ditangani.
ü
Biaya permulaan dari pembuatannya
tinggi.
ü
Pergeseran cukup banyak sehingga
prategang sukar untuk disambung.
3. Cast
in Place Pile
Pondasi tiang
pancang tipe ini adalah pondasi yang di cetak di tempat dengan jalan dibuatkan
lubang terlebih dahulu dalam tanah dengan cara mengebor tanah seperti pada
pengeboran tanah pada waktu penyelidikan tanah. Pada Cast in
Place ini dapat dilaksanakan dua cara:
1.
Dengan pipa baja yang dipancangkan ke
dalam tanah, kemudian diisi dengan beton dan ditumbuk sambil pipa tersebut
ditarik keatas.
2.
Dengan pipa baja yang di pancangkan ke
dalam tanah, kemudian diisi dengan beton, sedangkan pipa tersebut tetap tinggal
di dalam tanah.
Keuntungan pemakaian Cast in Place
ü
Pembuatan tiang tidak menghambat
pekerjan.
ü
Tiang ini tidak perlu diangkat, jadi
tidak ada resiko rusak dalam transport.
ü
Panjang tiang dapat disesuaikan dengan
keadaan dilapangan.
Kerugian pemakaian Cast in Place
ü
Pada saat penggalian lubang, membuat
keadaan sekelilingnya menjadi kotor akibat tanah yang diangkut dari hasil
pengeboran tanah tersebut.
ü
Pelaksanaannya memerlukan peralatan
yang khusus.
ü
Beton yang dikerjakan secara Cast
in Place tidak dapat dikontrol.
c.
Tiang Pancang Baja.
Pada umumnya,
tiang pancang baja struktur harus berupa profil baja gilas biasa, tetapi tiang
pancang pipa dan kotak dapat digunakan. Kebanyakan tiang pancang baja ini
berbentuk profil H. Karena terbuat dari baja maka kekuatan dari tiang ini
sendiri sangat besar sehingga dalam pengangkutan dan pemancangan tidak
menimbulkan bahaya patah seperti halnya pada tiang beton precast. Jadi
pemakaian tiang pancang baja ini akan sangat bermanfaat apabila kita memerlukan
tiang pancang yang panjang dengan tahanan ujung yang besar.
Tingkat karat pada tiang pancang baja
sangat berbeda-beda terhadap texture tanah, panjang tiang yang berada dalam
tanah dan keadaan kelembaban tanah.
a.
Pada tanah yang memiliki texture tanah
yang kasar/kesap, maka karat yang terjadi karena adanya sirkulasi air dalam
tanah tersebut hampir mendekati keadaan karat yang terjadi pada udara terbuka.
b. Pada tanah liat (clay) yang mana kurang mengandung oxygen maka akan
menghasilkan tingkat karat yang mendekati keadaan karat yang terjadi karena
terendam air.
c.
Pada lapisan pasir yang dalam letaknya
dan terletak dibawah lapisan tanah yang padat akan sedikit sekali mengandung
oxygen maka lapisan pasir tersebut juga akan akan menghasilkan karat yang kecil
sekali pada tiang pancang baja.
Pada umumnya tiang
pancang baja akan berkarat di bagian atas yang dekat dengan permukaan tanah.
Hal ini disebabkan karena Aerated-Condition (keadaan udara
pada pori-pori tanah) pada lapisan tanah tersebut dan adanya bahan-bahan
organis dari air tanah. Hal ini dapat ditanggulangi dengan memoles tiang baja
tersebut dengan (coaltar) atau dengan sarung beton sekurang-kurangnya 20” (± 60
cm) dari muka air tanah terendah.
Keuntungan pemakaian Tiang Pancang
Baja:
ü
Tiang pancang ini mudah dalam dalam hal
penyambungannya.
ü
Tiang pancang ini memiliki kapasitas
daya dukung yang tinggi.
ü
Dalam hal pengangkatan dan pemancangan
tidak menimbulkan bahaya patah.
Kerugian pemakaian Tiang Pancang Baja:
ü
Tiang pancang ini mudah mengalami
korosi.
ü
Bagian H pile dapat rusak atau di
bengkokan oleh rintangan besar.
d.
Tiang Pancang Komposit.
Tiang pancang
komposit adalah tiang pancang yang terdiri dari dua bahan yang berbeda yang
bekerja bersama-sama sehingga merupakan satu tiang. Kadang-kadang pondasi tiang
dibentuk dengan menghubungkan bagian atas dan bagian bawah tiang dengan bahan
yang berbeda, misalnya dengan bahan beton di atas muka air tanah dan bahan kayu
tanpa perlakuan apapun disebelah bawahnya. Biaya dan kesulitan yang timbul
dalam pembuatan sambungan menyebabkan cara ini diabaikan.
2.
Pondasi tiang pancang menurut pemasangannya
Pondasi tiang pancang menurut cara pemasangannya dibagi dua bagian besar,
yaitu:
a. Tiang pancang pracetak
Tiang pancang pracetak adalah tiang pancang yang dicetak dan dicor didalam
acuan beton (bekisting), kemudian setelah cukup kuat lalu diangkat dan
dipancangkan. Tiang pancang pracetak ini menurut cara pemasangannya terdiri
dari :
1. Cara penumbukan
Dimana tiang pancang tersebut dipancangkan kedalam tanah dengan cara penumbukan
oleh alat penumbuk (hammer).
2. Cara penggetaran
Dimana tiang pancang tersebut dipancangkan kedalam tanah dengan cara
penggetaran oleh alat penggetar (vibrator).
3. Cara penanaman
Dimana permukaan tanah dilubangi terlebih dahulu sampai kedalaman tertentu,
lalu tiang pancang dimasukkan, kemudian lubang tadi ditimbun lagi dengan tanah.
Cara penanaman ini ada beberapa metode
yang digunakan :
1)
Cara pengeboran sebelumnya, yaitu
dengan cara mengebor tanah sebelumnya lalu tiang dimasukkan kedalamnya dan
ditimbun kembali.
2) Cara pengeboran inti, yaitu tiang ditanamkan dengan mengeluarkan tanah dari
bagian dalam tiang.
3) Cara pemasangan dengan tekanan, yaitu tiang dipancangkan kedalam tanah
dengan memberikan tekanan pada tiang.
4)
Cara pemancaran, yaitu tanah pondasi
diganggu dengan semburan air yang keluar dari ujung serta keliling tiang,
sehingga tidak dapat dipancangkan kedalam tanah.
b. Tiang yang dicor ditempat (cast in place pile)
Tiang yang dicor ditempat (cast in place pile) ini
menurut teknik penggaliannya terdiri dari beberapa macam cara yaitu :
1)
Cara penetrasi alas
Cara penetrasi alas yaitu pipa baja yang dipancangkan kedalam tanah
kemudian pipa baja tersebut dicor dengan beton.
2)
Cara penggalian
Cara ini dapat dibagi lagi urut peralatan pendukung yang digunakan antara
lain :
·
Penggalian dengan tenaga manusia
Penggalian lubang pondasi tiang pancang dengan tenaga manusia
adalah penggalian lubang pondsi yang masih sangat sederhana dan merupakan cara
konvensional.
Hal
ini dapat dilihat dengan cara pembuatan pondasi dalam,
yang
pada umumnya hanya mampu dilakukan pada kedalaman
tertentu.
·
Penggalian dengan tenaga mesin
Penggalian lubang pondasi tiang pancang dengan tenaga
mesin adalah penggalian lubang pondasi dengan bantuan tenaga mesin, yang
memiliki kemampuan lebih baik dan lebih canggih.
B. Alat Pancang
Tiang
Dalam pemasangan
tiang kedalam tanah, tiang dipancang dengan alat pemukul yang dapat berupa
pemukul (hammer) mesin uap, pemukul getar atau pemukul yang hanya
dijatuhkan. Pada gambar terebut diperlihatkan pula alat-alat perlengkapan pada
kepala tiang dalam pemancangan. Penutup (pile cap) biasanya diletakkan
menutup kepala tiang yang kadang-kadang dibentuk dalam geometri tertutup.
1.
Pemukul Jatuh (drop
hammer)
Pemukul jatuh terdiri dari blok
pemberat yang dijatuhkan dari atas. Pemberat ditarik dengan tinggi jatuh
tertentu kemudian dilepas dan menumbuk tiang. Pemakaian alat tipe ini membuat
pelaksanaan pemancangan berjalan lambat, sehingga alat ini hanya dipakai pada
volume pekerjaan pemancangan yang kecil.
2.
Pemukul Aksi Tiang
(single-acting hammer)
Pemukul aksi
tunggal berbentuk memanjang dengan ram yang bergerak naik oleh udara atau uap
yang terkompresi, sedangkan gerakan turun ram disebabkan oleh beratnya sendiri.
Energi pemukul aksi tunggal adalah sama dengan berat ram dikalikan tinggi jatuh.
3.
Pemukul Aksi Double
(double-acting hammer)
Pemukul aksi
double menggunakan uap atau udara untuk mengangkat ram dan untuk mempercepat
gerakan ke bawahnya. Kecepatan pukulan dan energi output biasanya lebih tinggi
daripada pemukul aksi tunggal.
4.
Pemukul Diesel (diesel
hammer)
Pemukul diesel
terdiri dari silinder, ram, balok anvil dan sistem injeksi bahan bakar. Pemukul
tipe ini umumnya kecil, ringan dan digerakkan dengan menggunakan bahan bakar
minyak. Energi pemancangan total yang dihasilkan adalah jumlah benturan dari
ram ditambah energi hasil dari ledakan
5.
Pemukul Getar (vibratory
hammer)
Pemukul getar
merupakan unit alat pancang yang bergetar pada frekuensi tinggi .
C. Metode
Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang
Aspek teknologi
sangat berperan dalam suatu proyek konstruksi. Umumnya, aplikasi teknologi ini
banyak diterapkan dalam metode pelaksanaan pekerjaan konstruksi. Penggunaan
metode yang tepat, praktis, cepat dan aman, sangat membantu dalam penyelesaian
pekerjaan pada suatu proyek konstruksi. Sehingga target waktu, biaya dan mutu
sebagaimana ditetapkan dapat tercapai.
Langkah - langkah dari pekerjaan untuk
dimensi kubus/ ukuran dan tiang pancang:
1. Menghitung daya dukung yang didasarkan pada karakteristik tanah dasar yang diperoleh
dari penyelidikan tanah. Dari sini, kemudian dihitung kemungkinan nilai daya
dukung yang diizinkan pada berbagai kedalaman, dengan memperhatikan faktor aman
terhadap keruntuhan daya dukung yang sesuai, dan penurunan yang terjadi harus
tidak berlebihan.
2. Menentukan kedalaman, tipe, dan dimensi pondasinya. Hal ini dilakukan
dengan jalan memilih kedalaman minimum yang memenuhi syarat keamanan terhadap
daya dukung tanah yang telah dihitung. Kedalaman minimum harus diperhatikan
terhadap erosi permukaan tanah, pengaruh perubahan iklim, dan perubahan kadar
air. Bila tanah yang lebih besar daya dukungnya berada dekat dengan kedalaman
minimum yang dibutuhkan tersebut,dipertimbangkan untuk meletakkan dasar pondasi
yang sedikit lebih dalam yang daya dukung tanahnya lebih besar. Karena dengan
peletakan dasar pondasi yang sedikit lebih dalam akan mengurangi dimensi
pondasi, dengan demikian dapat menghemat biaya pembuatan pelat betonnya.
3. Ukuran dan kedalaman pondasi yang ditentukan dari daya dukung diizinkan
dipertimbangkan terhadap penurunan toleransi. Bila ternyata hasil hitungan daya
dukung
ultimit yang dibagi faktor aman mengakibatkan penurunan
yang berlebihan, dimensi pondasi diubah sampai besar penurunan memenuhi syarat.
Tahapan pekerjaan pondasi tiang pancang
adalah sebagai berikut :
a)
Pekerjaan Persiapan
1. Membubuhi tanda, tiap
tiang pancang harus dibubuhi tanda serta tanggal saat tiang tersebut dicor.
Titik-titik angkat yang tercantum pada gambar harus dibubuhi tanda dengan jelas
pada tiang pancang. Untuk mempermudah perekaan, maka tiang pancang diberi tanda
setiap 1 meter.
2. Pengangkatan/pemindahan, tiang
pancang harus dipindahkan/diangkat dengan hati-hati sekali guna menghindari
retak maupun kerusakan lain yang tidak diinginkan.
3. Rencanakan final set tiang, untuk
menentukan pada kedalaman mana pemancangan tiang dapat dihentikan, berdasarkan
data tanah dan data jumlah pukulan terakhir (final set).
4. Rencanakan urutan pemancangan,
dengan pertimbangan kemudahan manuver alat. Lokasi stock material agar diletakkan
dekat dengan lokasi pemancangan.
5. Tentukan titik pancang dengan
theodolith dan tandai dengan patok.
6. Pemancangan
dapat dihentikan sementara untuk peyambungan batang berikutnya bila level
kepala tiang telah mencapai level muka tanah sedangkan level tanah keras yang
diharapkan belum tercapai.
Proses penyambungan tiang :
a. Tiang diangkat dan kepala tiang dipasang pada helmet seperti yang dilakukan
pada batang pertama.
b. Ujung bawah tiang didudukkan diatas kepala tiang yang pertama sedemikian
sehingga sisi-sisi pelat sambung kedua tiang telah berhimpit dan menempel
menjadi satu.
c. Penyambungan sambungan las dilapisi dengan anti karat
d. Tempat sambungan las dilapisi dengan anti karat.
7. Selesai
penyambungan, pemancangan dapat dilanjutkan seperti yang dilakukan pada batang
pertama. Penyambungan dapat diulangi sampai mencapai kedalaman tanah keras yang
ditentukan.
8. Pemancangan tiang dapat dihentikan
bila ujung bawah tiang telah mencapai lapisan tanah keras/final set yang
ditentukan.
9. Pemotongan
tiang pancang pada cut off level yang telah ditentukan.
b)
Proses Pengangkatan
1.
Pengangkatan tiang untuk disusun ( dengan dua tumpuan )
Metode
pengangkatan dengan dua tumpuan ini biasanya pada saat penyusunan tiang beton,
baik itu dari pabrik ke trailer ataupun dari trailer ke penyusunan lapangan.
Persyaratan umum dari metode ini adalah
jarak titik angkat dari kepala tiang adalah 1/5 L. Untuk mendapatkan jarak
harus diperhatikan momen maksimum pada bentangan, harus sama dengan momen
minimum pada titik angkat tiang sehingga dihasilkan momen yang sama.
Pada prinsipnya
pengangkatan dengan dua tumpuan untuk tiang beton adalah dalam tanda
pengangkatan dimana tiang beton pada titik angkat berupa kawat yang terdapat
pada tiang beton yang telah ditentukan dan untuk lebih jelas dapat dilihat oleh
gambar.
2. Pengangkatan dengan satu
tumpuan
Metode ini
biasanya digunakan pada saat tiang sudah siap akan dipancang oleh mesin
pemancangan sesuai titik pemancangan yang telah ditentukan di lapangan.
Adapun persyaratan
utama dari metode pengangkatan satu tumpuan ini adalah jarak antara kepala
tiang dengan titik angker berjarak L/3. Untuk mendapatkan jarak ini, haruslah
diperhatikan bahwa momen maksimum pada tempat pengikatan tiang sehingga
dihasilkan nilai momen yang sama.
c)
Proses
Pemancangan
1. Alat pancang ditempatkan sedemikian rupa sehingga as hammer jatuh pada
patok titik pancang yang telah ditentukan.
2. Tiang diangkat pada titik angkat yang telah disediakan pada setiap lubang.
Tiang didirikan
disamping driving lead dan kepala tiang dipasang pada helmet
yang telah dilapisi kayu sebagai pelindung dan pegangan kepala tiang.
3. Ujung bawah tiang didudukkan secara cermat diatas patok pancang yang
telahditentukan.
4. Penyetelan vertikal tiang dilakukan dengan mengatur panjang backstay sambil
diperiksa dengan waterpass sehingga diperoleh posisi yang betul-betul vertikal.
Sebelum pemancangan dimulai, bagian bawah tiang diklem dengan center
gate pada dasardriving lead agar posisi tiang tidak bergeser
selama pemancangan, terutama untuk tiang batang pertama.
5. Pemancangan dimulai dengan mengangkat dan menjatuhkan hammer secara
kontiniu ke atas helmet yang terpasang diatas kepala tiang.
Quality Control
1. Kondisi fisik tiang
a. Seluruh permukaan tiang tidak rusak atau retak
b. Umur beton telah memenuhi syarat
c. Kepala tiang tidak boleh mengalami keretakan selama pemancangan
2. Toleransi
Vertikalisasi tiang diperiksa secara periodik selama
proses pemancangan berlangsung. Penyimpangan arah vertikal dibatasi tidak lebih
dari 1:75 dan penyimpangan arah horizontal dibatasi tidak leboh dari 75 mm.
3.
Penetrasi
Tiang sebelum dipancang harus diberi tanda pada setiap
setengah meter di sepanjang tiang untuk mendeteksi penetrasi per setengah
meter. Dicatat jumlah pukulan untuk penetrasi setiap setengah meter.
4.
Final set
Pamancangan baru
dapat dihentikan apabila telah dicapai final set sesuai perhitungan.
Metode pelaksanaan:
1.
Penentuan lokasi titik dimana tiang
akan dipancang.
2. Pengangkatan tiang.
3. Pemeriksaan kelurusan tiang.
4.
Pemukulan tiang dengan palu (hammer)
atau dengan cara hidrolik.
Kelebihan dan Kekurangan Pondasi Tiang Pancang
Kelebihan:
1.
Pemeriksaan kualitas pondasi sangat
ketat sesuai standar pabrik.
2. Pemancangan lebih cepat, mudah dan praktis.
3. Pelaksanaan tidak dipengaruhi oleh air tanah.
4. Daya dukung dapat diperkirakan berdasarkan rumus tiang.
5. Sangat cocok untuk mempertahankan daya dukung vertikal.
Kekurangan:
1.
Pelaksanaannya menimbulkan getaran dan
kegaduhan.
2. Pemancangan sulit, bila diameter tiang terlalu besar
3. Kesalahan metode pemancangan dapat menimbulkan kerusakan pada pondasi.
4. Bila panjang tiang pancang kurang, maka untuk melakukan penyambungan sulit
dan
memerlukan alat penyambung khusus.
5.
Bila memerlukan pemotongan maka dalam
pelaksanaannya akan lebih sulit dan memerlukan waktu yang lama.
makasih ya atas infromya,,,
ReplyDeletetapi saya kurang mengerti maksud 1/5 L dan L/3 itu apa ya ????
krn saya masih duduk dbangku SMK...
heheheh
Yuhu... sm2 dk.. kuliah dimana sekarang?
DeleteMksd 1/5 L it berarti 1/5 dari lebar tiang pancang itu dek.. misalnya lebarnya 50 cm, berati 50/5 =10 cm jaraknya..sama juga artian dengan L/3, semoga bermanfaat..
thx infonya.......
ReplyDeleteSama2 mas.. monggo mampir di artikel lain: D
Deletekalau perbedaan antara tiang pancang yg silinder dengan segi empat itu apa y?mengenai penggunaannya mgkin..
ReplyDeleteSory mba bru d bls, baru tau ada koment.. hehee..
DeleteEHmmm.. setelah aku belajar dari dosen aku ya mba, perbedaan mendasar ketika menahan beban mba, soalnya kalau yg slindris itu kalau dikasih beban diatasnya maka dia akan menahan secara merata penerimaannya, beda sama yg segi empat itu penerimaanya bisa saja hanya disudut sebelah kanan saja, jadi engga jarang deh para kontraktor pakai tiang pancang yang bentuk silindris, *pengalaman sih ketika aku ikut kerja praktek di lapangan tepatnya pembangunan dermaga lampulo Aceh, nah disini kontraktor lebih menggunakan tiang pancang bentuk silindris, engga disini aja, pembangunan proyek lain begitu juga..
Semoga bermanfaat ya mba, kalau aku masih salah mohon dikoreksi:)
makasih atas infonya semoga ilmunya bertambah !
ReplyDeletesama2 mas, Terimakasih jga udh berkunjung mas, amin ya rabb,
DeletePerkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
ReplyDeleteJika ya, silahkan kunjungi website ini www.kumpulbagi.com untuk info selengkapnya.
Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)