Jangan Takut Travel Sendirian, Allah Selalu Ada Bersamamu! (PART I)
Sore yang masih sejuk
memeluk diriku itu sebelum menuju ke Bandara Kuala Namu (KNO) Medan, aku
memberanikan diri melangkahkan kaki ke negeri yang terkenal dengan
teknologinya. Ya! Nihon. Negara yang memiliki sejuta kecanggihan teknologi,
transportasi, dan sebagainya. Aku dilepas pergi dengan orang tua yang terlihat
sungguh terharu melihat anaknya pergi sendiri. Setrong! Yang penting aku
percaya ini jalan Allah aja. Hehehehe.. Alhamdulillah, Allah memberikan
kesempatan bagiku mencuri ilmu di negeri itu, tentu melalui perantara dosen
terbaikku Pak Syam. Baik benar orangnya, seperti arti namanya lilin, Guru yang murah hatinya dan dermawan.
“Rezeki, Nikmat dan
Berkah Allah adalah misteri. Percayalah bahwa ada rencana Allah dibalik segala
sesuatu yang kita pasrahkan kepada Allah. Semua telah diatur di Jalan Allah,
hanya saja kamu perlu menadahkan tanganmu dan berlari dalam bentuk usaha.”
Melangkahlah kaki ini ke
bagian Imigrasi, sebenarnya sih deg-degan, disatu sisi aku menyelipkan
bermacam-macam bongkahan makanan. Hahaha, biasalah, lidah orang Indonesia itu,
ga pernah cocok dulu kan ya sama makanan
lain. Di dalam bagasiku itu tentu terdapat puluhan makanan (lebay sist). Hanya
rendang, ikan teri medan, Indom*e bermicin, kecap manis ban*o, saos, bawang,
kerupuk dan sebagainya. (lengkap bro). Hati sudah terasa deg-degan, lewat tidak
ya? (sambil ku berdoa dalam hati) Taraaaaa.. Alhamdulillah petugas dengan
baiknya bilang, nanti bagasinya tinggal ambil aja ya dek di Bandara tujuan,
kalau untuk transit kamu hanya perlu nyari penerbangan internasional.
Alhamdulillah. (Allah membantuku lagi)
Jam telah menunjukkan
pukul 17.40. Melirik boarding pass yang
kumiliki, menunjukkan aku akan take off di Bandara KNO, Medan pukul 18.30 Waktu
Medan dan sampai di Bandara KIX, Kansai International Osaka pukul 8.15 waktu Nihon (+ 1 Hari). Aku masuk melalui
pemeriksaan pertama, sungguh sedih melihat ibunda menitikkan air mata. Dalam
hatiku berkata, “Mak.. Aku akan baik-baik aja, jangan menangis, cukup mak”
selanjutnya aku melanjutkan kakiku mencari Gate 9 seperti yang tertulis di boarding pass ku dan masuk ke dalam
pesawat.
Beberapa jam menembus awan
dengan sedikit guncangan akibat cuaca yang tidak bersahabat, akhirnya aku tiba
di Terminal 3, Bandara CGK – Soekarno Hatta Pukul 21.20 waktu setempat. Maha
Suci Allah dengan keindahan alam semestanya.
Mencari terminal keberangkatan International di Terminal 3 CGK
Aku berlari kecil dan
mencari toilet yang terlihat banyak tetapi hati ini tak karuan melihat terminal
kedatangan dosmetik yang sungguh Panjang menuju tempat transit dan penerbangan
Internasional. Ku urungkan niat itu, dan tetap melanjutkan kaki ini melangkah
sekitar 40 menit menuju tujuan. Akhirnya aku melihat sedikit tanda-tanda petugas
imigrasi untuk keberangkatan. Aku berjalan menuju pemeriksaan dengan membawa
sebotol minuman. Si ibu yang ada di sampingku sudah mulai ditegur untuk membuang air mineralnya. (terpaksa dong ya aku juga mesti buang). Akhirnya dengan tangan kosong aku hanya memegang passport beserta
tiketku.
Salah satu sudut Terminal 3 CGK
Banyak pertanyaan yang mereka lontarkan ketika mengecek pasportku seperti, mau kemana dek? Ngapain disana? Masih sekolah SMA ya? Berapa lama? Kamu balik lagi kan ke Indo? (Aku udah Tamat kuliah mas.. ahahah, Baby face banget aku ya?) LOL. Setelah bebas dari petugas, aku mencari mushalla, wah mushallanya bagus banget, wangi.. Lalu berjalanlah kaki ini mencari informasi gate selanjutnya di layar informasi untuk penerbanganku, dan luar biasa sungguh jauh, hahaha (Aku bias kurusan nih gini). Hanya menunggu beberapa saat ku menunggu dengan sedikit celingak celinguk melihat gerakan orang-orang, sudah terdengar informasi menaiki pesawat. (yaa.. ini lah aku yang suka memperhatikan orang-orang).
Salah satu sudut Terminal 3 CGK
Banyak pertanyaan yang mereka lontarkan ketika mengecek pasportku seperti, mau kemana dek? Ngapain disana? Masih sekolah SMA ya? Berapa lama? Kamu balik lagi kan ke Indo? (Aku udah Tamat kuliah mas.. ahahah, Baby face banget aku ya?) LOL. Setelah bebas dari petugas, aku mencari mushalla, wah mushallanya bagus banget, wangi.. Lalu berjalanlah kaki ini mencari informasi gate selanjutnya di layar informasi untuk penerbanganku, dan luar biasa sungguh jauh, hahaha (Aku bias kurusan nih gini). Hanya menunggu beberapa saat ku menunggu dengan sedikit celingak celinguk melihat gerakan orang-orang, sudah terdengar informasi menaiki pesawat. (yaa.. ini lah aku yang suka memperhatikan orang-orang).
Tibalah aku di dalam
pesawat, dan pesawat mulai mengepakkan sayapnya pada pukul 23.55. Sungguh indah
ciptaan Allah, luar biasa, lampu terlihat berkelap kelip di bawah sana, dan bintang
Bersama kekasihnya bulan menemaninya. Masya Allah, menyempatkan aku menilik
kemegahan ciptaan Allah. Tetapi di dalam perjalanan, aku mengalami shock temperature, merasakan perihnya
perbedaan suhu, waktu dan cuaca. Sungguh menyakitkan, aku sudah berprasangka
buruk akan terjadi sesuatu padaku, tetapi dalam hatiku aku menyerahkan
segalanya kepada Allah, karena aku sudah niat untuk melanjutkan perjalanan ini
karena Allah, Allah pasti ada bersamaku dan menolongku walau aku berpergian
sendiri. Terasa sekali saat itu seperti hidng ingin mimisan, hati berdetak
terlalu cepat, nafasku tidak karuan, tanganku dan tubuhku mulai merasakan
dingin yang begitu hebat. Ditambah di sepanjang perjalanan pesawat yang aku
tumpangi GA 888 mengalami guncangan beberapa kali (ingin ke toilet aja tidak diizinkan
dengan pramugari). Aku memilih tidur dan menyerahkan kepada Sang pemilik Alam.
Tampilan Kota dipenuhi cahaya lampu nan indah
Pukul menunjukkan 05.00
waktu setempat, sudah terlihat matahari yang mulai menggelitik cakrawala di
bagian timur bumi, sungguh indah! Pramugari menyapaku dengan ramahnya
menanyakan santapan apa yang aku inginkan. Aku terkejut, melihat begitu
bersyukurnya melewati pahitnya di
perjalanan. Aku membiarkan makanan ku begitu saja dengan memilih menyapu debu
di jendela lalu ku basuhkan ke muka dan tanganku. Setelah shalat subuh selesai,
Sarapan pun aku lahap ditemanin dingin yang mulai memelukku secara tiba-tiba. Di
saat itu, pemandangan pulau yang ku ketahui namanya Pulau Shikoku mulai kelihatan.
Tidak begitu terlalu jauh beda dengan pulau di Indonesia (malah lebih gedean kepulauan
Indonesia). Lalu tibalah aku di pulau Honshu, Lokasi bandara Kansai International
berada. Nah yang lebih kerennya, Bandara ini Bandara terapung yang pertama kali
kulihat. Sungguh indah tehnologynya, Gedungnya langsung bersebelahan dengan
laut. Masya Allah! Allah mengizinkan aku mengijakkannya. Ada satu pemandangan
yang luar biasa, sebelum pesawat mencari tempat pemberhentian terakhir,
terdengar lagu Tanoh Lon Sayang dari setiap sisi pesawat! (Sebagai orang Aceh,
sungguh beruntung saya ada di sana, dan merasakan getaran nada itu, lagi-lagi
hatiku berkata Masya Allah).
Allah memahami hatiku dan
pikiranku, melebihi yang aku pahami selama ini. Aku menginginkan sesuatu hal
padahal pikiranku menolak berulang kali karena kau pasti tidak pantas
mendapatkannya. Tetapi keajaiban Allah berkata lain, Allah memiliki rencana yang
lebih indah, lebih dari yang kau perkirakan. Maha Suci Allah dengan segala
isinya. – Arisna fauzia
------------------------------------------------------------------------------------------
Bersambung Next ke Part II, Cerita di Kansai dan naik shikasen ke Toyohashi ya..
edit terbaru :
aku sudah melanjutkannya ya guys, yuk kunjungi..
https://coretanarisna.blogspot.com/2019/07/jangan-takut-travel-sendirian-allah.html
Bersambung Next ke Part II, Cerita di Kansai dan naik shikasen ke Toyohashi ya..
edit terbaru :
aku sudah melanjutkannya ya guys, yuk kunjungi..
https://coretanarisna.blogspot.com/2019/07/jangan-takut-travel-sendirian-allah.html
0 Response to "Jangan Takut Travel Sendirian, Allah Selalu Ada Bersamamu! (PART I)"
Post a Comment