Film Tragedi Tsunami 26 Desember 2004 "Hafalan Shalat Delisha"
Hmm,, nii dia film yg ak tggu2 slma nii, yah karena skrg ak lg merantau di Banda Aceh gag ada yg nmany bioskop,, terpaksa deh, utk saat ini ak sediain resensi film hafalan shalat delisha,, huhu.. penasaran x udaaaa... sumpeh.. --"
Sekilas lirik lagu "Hafalan Shalat delisha":
**Rafly-Ibu**
Lembut kukenang, kasihmu ibu
di dalam hati, ku kini menanggung rindu
kau tabur kasih seumur masa
bergetar syahdu, oh di dalam nadiku
9 bulan ku dalam rahimmu
bersusah payah, oh ibu jaga diriku
sakit dan lelah tak kau hiraukan
demi diriku, oh ibu buah hatimu
tiada ku mampu, membalas jasamu
hanyalah do'a oh di setiap waktu
oh ibu tak henti kuharapkan do'amu 2x
mengalir di setiap nafasku 2x....
di dalam hati, ku kini menanggung rindu
kau tabur kasih seumur masa
bergetar syahdu, oh di dalam nadiku
9 bulan ku dalam rahimmu
bersusah payah, oh ibu jaga diriku
sakit dan lelah tak kau hiraukan
demi diriku, oh ibu buah hatimu
tiada ku mampu, membalas jasamu
hanyalah do'a oh di setiap waktu
oh ibu tak henti kuharapkan do'amu 2x
mengalir di setiap nafasku 2x....
ibuuuuuuuu 3x
Lembut kukenang, kasihmu ibu
di dalam hati,ku kini menanggung rindu
engkau tabur kasih seumur masa
bergetar syahdu, oh di dalam hatiku
indah bercanda denganmu ibu
di dalam hati ku kini slalu merindu
sakit dan lelah tak kau hiraukan
demi diriku, oh ibu buah hatimu
tiada ku mampu, membalas jasamu
hanyalah doa oh di setiap waktu
oh ibu tak henti kuharapkan doamu 2x
mengalir di setiap nafasku 2x......
ibuuuuuuuu 3x
“Allahummaghfirlii waliwaa lidayya warhamhumaa kamaa rabbayaanii shaghiiraa”
“Allahummaghfirlii waliwaa lidayya warhamhumaa kamaa rabbayaanii shaghiiraa”
Film Hafalan Shalat Delisa merupakan film yang mengisahkan tentang tragedi tsunami di Aceh pada 26 Desember 2004 ini menceritakan tentang seorang gadis kecil bernama Delisa yang terus berjuang untuk menghapalkan bacaan shalatnya walau bencana tsunami telah membuat delisa banyak merasakan kehilangan.
Cerita bermula di Lhok nga, hidup sebuah keluarga yang terdiri dari Umi Salma (Nirina Zubir) dan anak-anaknya yaitu Fatimah (Ghina Salsabila), Zahra (Riska Tania Apriadi), Aisyah (Reska Tania Apriadi) dan si bungsu Delisa (Chantiq Schagerl). Sedangkan ayahnya Abi Usman (Reza Rahadian) bekerja di kapal tangki minyak di luar negri. Sudah menjadi kebiasaan kalau Umi Salma selalu memberikan hadiah para anaknya yang sudah hafal bacaan shalat berupa kalung, dan tinggal si bungsu Delisa yang belum mendapatkan hadiah kalung karena belum hafal dengan bacaan shalatnya. Delisha terus berusaha menghafal bacaan shalatnya lantaran kalung yang ia inginkan sudah dibelikan oleh ibunya Umi salma, kalung yang cantik yang bertuliskan D (D untuk Delisa). Namun ia belum bisa memilikinya karena Umi salma masih menyimpannya hingga nanti sewaktu ujian shalat disekolah delisa bisa lulus hafalan shalatnya.
Tepat Tanggal 26 Desember 2004, Delisa bersiap mengikuti ujian hafalan shalat. Namun Lhok Nga bergetar ketika gempa melanda kota di bibir pantai Aceh itu. Delisa ketakutan, tangannya mendekap Ummi. Setelah suasana kembali normal, mereka memutuskan untuk bergegas ke tempat ujian.
Gadis kecil itu memulai bacaan shalatnya. Dia teringat nasehat sang ustad, Ustad Rahman (Fathir Muchtar) untuk tetap khusyuk walau apapun yang terjadi. Laut pecah, ombak menggeliat, tsunami menggulung pagi itu. Namun Delisa seolah larut dalam kekhusyukannya. Sementara tsunami ikut menggulung ketiga saudara perempuannya dan ribuan warga Aceh.
Tsunami Aceh mengakibatkan kesedihan yang teramat dalam, seluruh dunia ikut terguncang mendengar kabar ini, sejumlah relawan asing pun diterjunkan. Ayah Delisa yang sehari-harinya bekerja di kapal tanker pun segera pulang ke Lhok Nga untuk mencari anak istrinya.
Beruntung nyawa Delisa diselamatkan oleh Prajurit Smith (Mike Lewis). Sayang, dia harus kehilangan kaki kanannya karena diamputasi. Namun Delisa tak patah semangat, dia masih bersyukur sebab kaki kirinya masih bisa digerakkan.
Film 'Hafalan Shalat Delisa' adalah sebuah film yang diangkat dari novel berjudul sama, karya Tere Liye. Novel ini memang terkenal lantaran ceritanya yang begitu menyentuh. Tentunya akan ada perbedaan ketika novel ini diangkat ke layar lebar.
Sutradara Sony Gaokasak mencoba menyelipkan teknologi animasi CGI dalam film 'Hafalan Shalat Delisa'. Beberapa gambar memang terkesan kurang nyaman namun berhasil tertutup oleh cerita dan skenarionya yang kuat. Celoteh kekanakan Delisa juga terlihat polos dan cocok di usianya.
Gadis kecil itu memulai bacaan shalatnya. Dia teringat nasehat sang ustad, Ustad Rahman (Fathir Muchtar) untuk tetap khusyuk walau apapun yang terjadi. Laut pecah, ombak menggeliat, tsunami menggulung pagi itu. Namun Delisa seolah larut dalam kekhusyukannya. Sementara tsunami ikut menggulung ketiga saudara perempuannya dan ribuan warga Aceh.
Tsunami Aceh mengakibatkan kesedihan yang teramat dalam, seluruh dunia ikut terguncang mendengar kabar ini, sejumlah relawan asing pun diterjunkan. Ayah Delisa yang sehari-harinya bekerja di kapal tanker pun segera pulang ke Lhok Nga untuk mencari anak istrinya.
Beruntung nyawa Delisa diselamatkan oleh Prajurit Smith (Mike Lewis). Sayang, dia harus kehilangan kaki kanannya karena diamputasi. Namun Delisa tak patah semangat, dia masih bersyukur sebab kaki kirinya masih bisa digerakkan.
Film 'Hafalan Shalat Delisa' adalah sebuah film yang diangkat dari novel berjudul sama, karya Tere Liye. Novel ini memang terkenal lantaran ceritanya yang begitu menyentuh. Tentunya akan ada perbedaan ketika novel ini diangkat ke layar lebar.
Sutradara Sony Gaokasak mencoba menyelipkan teknologi animasi CGI dalam film 'Hafalan Shalat Delisa'. Beberapa gambar memang terkesan kurang nyaman namun berhasil tertutup oleh cerita dan skenarionya yang kuat. Celoteh kekanakan Delisa juga terlihat polos dan cocok di usianya.
0 Response to "Film Tragedi Tsunami 26 Desember 2004 "Hafalan Shalat Delisha""
Post a Comment